Hai sobat!

Pernah nggak sih kalian berpikir kalian pernah membeli sesuatu yang sebenernya nggak terlalu berguna bagi kalian?

Misalnya nih, kalian beli barang seperti baju atau sepatu di saat diskon. Kalian tertarik membeli dan mengeluarkan uang kalian karena kalian berpikiran kenapa nggak dibeli selagi masih diskon. Padahal kalian tuh masih banyak punya sepatu yang bisa dibilang masih layak dipakai dan masih cukup fashionable bagi kalian?

Atau pernah gak sih kalian ngeluarin uang kalian buat sesuatu yang sebenernya nggak penting-penting amat?

Kalau saya sih pernah, atau lebih tepatnya terlalu sering malah. Meski, agak malu dan sebenarnya agak menyesal membuang segala sumber daya seperti uang untuk membeli sesuatu yang kurang urgensi sebenarnya.

Nah, baru-baru ini ada nih sebuah gaya hidup yang sebenarnya cocok buat kaum milenial. Sebuah gaya hidup yang memanfaatkan dan memaksimalkan apa yang ada dengan semaksimal mungkin.

Nah, mari kita bahas mengenai gaya hidup minimalis.

Apa sih itu?

Oke, biar saya jelasin perlahan-lahan. Jadi, sobat gaya hidup atau filosofi minimalis itu adalah gaya hidup terapan yang dilakukan untuk memanfaatkan segala hal sederhana dengan maksimal, tanpa membuat banyak ruang dan sumberdaya terbuang percuma.

Mungkin, agak terdengar seperti pelit sih. Namun, gaya hidup minimalis itu beda sobat.

Gaya hidup minimalis adalah gaya hidup yang mengefisiensikan segala hal entah itu sandang, pangan dan papan dengan lebih maksimal.

Misalnya nih, kamu yang biasanya beli pakaian sebulan sekali karena ikut-ikutan trend dan fashion dituntut untuk lebih berhemat dan berpikir lagi tentang apa namanya nilai guna dari sandang yang kamu beli sebulan sekali tadi sob.

Coba deh kamu bayangin, semisalnya kamu dalam satu bulan itu menghabiskan seperempat dari gaji kamu hanya buat membelanjakan diri kamu segala macam pakaian biar dikatakan ikut perkembangan fashion.

Semisalnya nih, kamu seorang karyawan swasta yang digaji disekitaran empat juta rupiah. Dan kamu harus, mengakomodasi satu juta rupiah untuk sandang kamu.

Padahal kamu membeli barang-barang yang tadi tanpa kamu gunakan secara maksimal alias cuma nganggur di rak pakaian kamu. 

Sekarang coba kamu bayangin aja, semisalnya selama setahun kamu nggak ngelakuin hal-hal belanja tanpa mikir nilai guna seperti tadi. 

Apa yang terjadi dikemudian hari?

Selain kamu udah menyelamatkan kantong dan uang kamu, kamu juga menyumbang kebiasaan baik untuk ramah pada lingkungan dan ikut menjaga bumi.

Bagaimana bisa sih?

Sederhananya begini, segala macam barang-barang seperti barang anorganik pasti membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.

Pakaian-pakaian kamu yang udah nggak layak dipakai suatu hari nanti pasti akan kamu buang 'kan?

Nah, di sini dengan mengurangi jumlah pakaian yang kamu cadangkan untuk dipakai nanti, kamu juga tanpa sengaja ikut andil dalam mengurangi kerusakan lingkungan. Masuk akal nggak?

Di dunia yang penuh kesibukan ini. Kita sebagai manusia yang modern ditantang untuk bisa menyesuaikan diri dengan segala perkembangan jaman. Mau tak mau kamu bakal ikutan dari perkembangan tadi.

Selain memaksimalkan nilai guna suatu benda dan ruang, gaya hidup orang penganut minimalisme juga memiliki ciri-ciri tertentu, mari kita cek!

 1. Nggak pakai kartu kredit lagi

Bagi orang-orang minimalis, kartu kredit adalah bentuk dari pemborosan keuangan. Hal inilah yang membuat kartu kredit adalah benda yang nggak akan kamu temukan di dompet penganut gaya hidup minimalis. 

Bagi kamu yang pengen menjadi seorang minimalis, sekarang boleh dong kamu tutup kartu kredit kamu.

 2. Meminimalkan melakukan pembelian benda-benda berbentuk fisik dan memakan ruang

Gaya hidup minimalis adalah kebalikan dari gaya hidup materialisme. Jadi, bagi orang-orang minimalis bentuk kebendaan itu nggak terlalu dipentingkan. Semisalnya mereka tuh cenderung membeli buku dalam bentuk softcopy alias online.

 3. Memiliki sedikit koleksi sandang

Nah, inilah yang saya singgung diawal tadi. Orang-orang minimalis nggak suka tuh namanya menghabiskan uang buat benda-benda yang sebenarnya nilai fungsinya sama. Mereka tuh nggak terlalu peduli sama yang namanya trendy dan semacamnya itu.

Bagi mereka orang minimalis, nilai guna adalah segalanya. Untuk apa memiliki banyak pakaian kalau nilai guna pakaian itu sama, cuma beda mode atau beda masa trend.

 4. Memaksimalkan fungsi ruang

Orang-orang minimalis nggak suka mengkoleksi segala benda yang cuma diperuntukkan bagi estetika, misalnya vas bunga, figura dan semacamnya yang cuma sekedar dinikmati oleh mata.

Jadi, jangan pernah berharap kamu akan menemukan lukisan cat kuas Monalisa, guci China dan semacam figura lain di tempat tinggal seorang minimalis.

Nah, itu dia beberapa ciri-ciri dari orang-orang penganut gaya hidup minimalis. Meski, masih banyak hal-hal lain lagi sih, mungkin di lain kesempatan bakalan saya ulik.

Apakah kamu tertarik ikutan gaya hidup yang belakangan ini populer, sobat?

Aku tungguin komentar dan hasil dari gaya hidup minimalis kamu. Selamat mencoba!